Pages

Wasiat aneh sebelum Meninggal part 1

Di dalam menjelang menjemput ajal kematian seseorang terkadang sering mengucapkan suatu wasiat bagi yang di tinggalkan,ada yang berupa tentang warisan,hutangnya,ataupun pesan kepada anak-anak yang nantinya akan di tinggalkannya.bahkan ada pula wasiat yang sangat kontroversi yaitu setelah dia mati ingin di mandikan dengan air BIR ( minuman ber alkohol ) padahal dia beragama islam.

Yang namanya wasiat memang aneh-aneh pesanya tidak terkecuali kepada pakde saya,ini kisah nyata yang di alami oleh keluaga saya.
Sewaktu pakde saya sakit sebut saja namanya H.Abdul wahab dia mengatakan kepada istrimya bahwa jika dia meninggal nantinya dia tidak meninggalkan harta yang banyak,tidak meninggalkan anak,tidak pula meninggalkan hutang.
Apabilaa dia meninggal nanti tidak usah di belikan kain kafan karena dia tidak meninggalkan harta dan kalau perlu nanti jasadnya di hanyutkan saja ke sungai" Pesannya di waktu masih sakit.

Mungkin bagi keluaga itu hanya sebuah igau orang yang sedang sakit,orang yang sakit mengigau adalah sesuatu yang biasa terjadi.
Dari ke puskesmas hingga ke dokter suadah di lakukan untuk menyembuhkan penyakitnya. Namun kehendak Tuhan siapa yang dapat menebaknya.di tengah malam sekita pukul 22:00 WIB Pakde saya ini di panggil oleh yang Maha Esa. Rasa sedih begitu terasa di keluarga kami karena kepergianya tanpa menunggu kabar tersebut sudah tersiar di seluruh desa sehingga orang-orang banyak yang melayat.

Tidak terkecuali kami juga mengabari berita duka ini kepada kerabat pakde yang ada di jawa tengah karena memang aslinya dari Purwodadi.
Setelah mendengar kabar tersebut keluarga dari Jateng akan melayat ke rumah kami yang ada di bojonegoro,perjalanan di perkirakan memakan waktu 3.5 jam.
sambil menunggu kedatangannya kami membaca surat yasin secara bergantian,di desa saya apabila ada orang meninggal di atas pukul 3 sore pasti akan di inapkan semalam karena tidak memungkinkan di kubur di malam hari lagi pula orang kampung tidak ada yang berani.

Setelah waktu menunjukan pukul 1 dini hari pihak dari keluarga jawa tengah sudah sampai mereka memarkir mobil di depan Koramil yang ada di desaku.Jalan menuju ke rumah harus di lalui dengan jaln kaki karena jembatan utama sedang di bongkar total, yang ada hanya jembatan darurat dari anyaman bambu seluruh rombongan berjalan melewati jembatan.

Setelah seluruh rombongan berhasil menyebrangi jembatan kami sudah menunggu dengan sepeda motor untuk menjemputnya. Belum semapt menaiki sepeda kami di kejutkan dengan suara gemuru air sungai yang tiba-tiba berubah menjadi deras sekali seperti air yang baru saja di tumpahkan.
Begitu derasnya air sungai itu hanya hitungan menit jembatan yang baru saja kami lalui sedikit demi sedikit di bawa arus rungai hingga tak tersisa sama sekali.

Kami semua hanya bisa melongo terheran heran melihat kejadian itu rasa syukur terus kami ucapkan karena kami lolos dari bahay banjir itu.

bersambung ke

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More