Kementerian Keuangan menyatakan rencana implementasi menyederhanaan nilai mata uang rupiah atau redenominasi akan diawali dengan penerapan dua mata uang atau mata uang ganda.pemerintah mengaku telah siap menerapkan.
DirJen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Agus Suprijanto mengatakan,jika proses legitimasi lancar penggunaan dua mata uang akan dilakukan pada 2014 dua tahun mendatang.
Perbedaan antara uang baru hasil redenominasi dan mata uang saat ini adalah kata-kata dalam uang tersebut. Sedangkan untuk gambar tetap sama supaya masyarakat tidak kesulitan dan binggung.
"Jika seandainya disetujui 2013, 2011-2013 persiapan, 2022 sudah tuntas. Tahun 2014-2018 merupakan masa transisi, 6 bulan sebelum 2014 harus ada dual price tag-nya sudah mulai dan uang yang diedarkan yang lama dan baru beredar bersama-sama," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (7/12).
Pada 2019 seluruh mata uang lama akan ditarik kemudian digantikan uang baru yang gambarnya berbeda dengan uang lama.
Nantinya,terdapat mata uang
Rp 100 menggantikan Rp 100.000
Rp 50
menggantikan Rp 50.000
Rp 20
menggantikan Rp 20.000
Rp 10
menggantikan Rp 10.000
Rp 5
menggantikan Rp 5.000
Rp 2
menggantikan Rp 2.000
Rp 1 berbentuk logam
menggantikan Rp 1.000.
Kemudian Mata uang terkecil akan di paki lagi
Rp 50 sen
menggantikan Rp 500
Rp 20 sen
menggantikan Rp 200
Rp 10 sen
menggantikan Rp 100
Rp 1 sen
menggantikan Rp 10
2 komentar:
wah......mau ngringkes ne critanya.asal jgn bkn kacau az nanti
Tp menurut pengalaman negara yg per ah melakukannya terjadi kekisruhan,yaa moga2 aka klo itu terjadi persiapanya dah betul2 OK.
Posting Komentar