Pages

UMK Naik drastis Pengusaha ancam PHK atau Stop produksi

Bagi kalangan buruh yang hidupnya hanya pas pasan buat makan atau sekedar menyekolahkan anaknya memang menginginkan jaminan hidup yang lebih baik di banding sebelumnya dengan cara kenaikan UMK sesuai dengan biaya untuk hidup layak.

Karena jika dihitung biaya hidup tahun ini berbanding terbalik dengan pendatan rata rata yang diperoleh,maka wajar saja jika buruh menganggap kenaikan UMK yang di tetapkan provinsi masih ada yang tidak sesuai.

Namun dengan disahkanya nilai UMK baru tiap provinsi yang meningkat lumayan tajam berdampak negatif pada  sebagian perusahaan.
Dari kalangan pengusaha mengajukan opsi kepada pemerintah menanggapi nilai UMK yang di keluarkan tiap Provinsi;

 1. Pemerintah menangguhkan nilai UMK yang telah Disahkan,karena menurut penguisaha dengan kenaikan sebesar itu sangat membebani perusahaan.

2.Pengusaha akan Menggugat pemerintah,jika opsi yang pertama tidak di lakukan maka mereka akan menempuh jalur hukum.

3. PHK Massal,Jika pada opsi pertama dan kedua gagal pengusaha merasa perlu melakukan efisiensi pengeluaran guna kelangsungan perusahaan yakni dengan cara mengurangi jumlah karyawan sampai batas ke stabilan perusahaan.

4.Stop Produksi,Apabila dalam ketiga opsi di tas tidak dapat menyehatkan kondisi perusaan maka para pengusaha mengancam akan menyetop produsinya atau menutup pabrik mereka.

Melihat ancaman yang di keluarkan oleh perusahaan membuat nasib kaum buruh semakin merana.Mereka ibarat memilih buah simalakama dengan tetap ngotot nilai UMK sekarang yang nilai kenaikanya tinggi di banding sebelumnya,namum belum menjamin hidup mereka menjadi lebih baik serta resiko apabila suatu saat diberhentikan dari pekerjaanya atau mereka harus rela dengan gaji pas pasan tapi tidak di PHK.
ya beginilah nasib buruh selama ini, tapi jika memang perusahaan tidak sanggup menggaji karyawanya dan berencana menutup perusaan mereka kenapa tidak di lakukan sewaktu era presiden GUS DUR yang waktu itu kenaikanya mencapai 100% lebih.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More